Benarkah Mitos Tentang Gerhana Bulan Merah Darah - Malam ini, semua orang-orang Indonesia bakal dimanjakan dengan panorama yang mengagumkan di malam yang indah. Gerhana bulan malam kelak bakal terasa teristimewa di mana bulan bakal berwarna merah darah atau " Blood Moon ".
Kepala Instansi Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin menyampaikan untuk saat Indonesia sisi barat, gerhana bulan total bakal berlangsung mulai jam 17. 16 hingga 20. 45 WIB.
Sedangkan untuk saat Indonesia sisi tengah, gerhana bulan bakal berlangsung jam 18. 16 hingga 21. 45 WITA. serta lokasi timur bakal berlangsung pada jam 19. 16 hingga 22. 45 WIT.
Beragam spekulasi nampak tentang Gerhana Bulan nanti malam. Dari mulai beberapa pendeta umat kristiani yang menganggap fenomena yang bertepatan dengan minggu paskah itu, sebagai tandanya akan terjadinya suatu hal pada bumi ini.
Demikian pula dengan umat Islam, maka disunnahkan untuk melakukan sholat sunnah Gerhana. Hal semacam ini sesuai sama intruksi dari Kementrian Agama pada Jum'at (3/4). Diluar itu juga perbanyak dzikir, berdo'a serta istighfar.
Lantas apa sajakah kenyataan dan mitos yang muncul dimasyarakat tentang fenomena gerhana bulan nanti malam? Berikut Mitos Tentang Gerhana Bulan Merah Darah :
1. Berwarna Merah Darah
Saat bulan melewati umbra, Bulan akan berubah warna jadi merah tua, mirip darah. Perubahan warna itu bakal jadi tontonan yang dramatis untuk orang-orang.
Diambil dari Space. com, Mitzi Adams salah seorang astronom NASA di Huntsville menyampaikan, " Untuk manusia dimasa lalu, gerhana bulan dianggap juga sebagai pertanda bahwa kehidupan mungkin segera akan berakhir (Kiamat). Hal semacam ini karena bulan menjadi merah semerah darah. Sinar bulan yang menyinari malam mungkin bakal menghilang untuk selama-lamanya. "
2. Gerhana Tersingkat Era 21
Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) gerhana bulan malam ini bakal berjalan sangat singkat, hanya 4 menit 43 detik. Dan ini jadi gerhana tersingkat yang pernah ada sepanjang era 21 setelah yang berlangsung pada tahun 1529.
3. Gerhana Yang Merubah Dunia
Penulis Buku 'Four Blood Moon', John Hage memiliki pendapat bahwa gerhana yang jatuh pada akhir minggu paskah ini yaitu pertanda suatu hal yang dramatis, mungkin saja bukan kiamat tetapi yang bakal merubah dunia.
Pada 1493, berlangsung pengusiran beberapa orang Yahudi di Spanyol. Tetrad ke dua berlangsung pada tahun 1949, pas sesudah negara Israel didirikan. Dan yang paling akhir, pada tahun 1967. Tetrad berlangsung sepanjang Perang Enam Hari pada Arab serta Israel.
Momen Gerhana Bulan malam ini yaitu sisi dari rangkaian ke empat gerhana bulan total. Gerhana Bulan Blood Moon ini pernah berlangsung pada tanggal 15 April 2014, 8 Oktober 2014, 4 April 2015 dan 28 September 2015, yang dimaksud Lunar Tetrad.
Salah satu Media Israel mengutip seorang rabbi dari dari selatan Israel, yang menyampaikan bahwa gerhana yaitu tandanya 'Negeri Zionis' akan hadapi momen yang bakal menentukan dan potensi bahaya. Karena kebetulan berbarengan dengan hari raya umat Yahudi.
.
0 Response to "Benarkah Mitos Tentang Gerhana Bulan Merah Darah"
Posting Komentar