Momen itu tentu menaruh bermacam narasi yang tentu beberapa orang sebut itu aneh namun riil. Cerita janggal tersebut dituturkan dari beberapa korban yang selamat.
Mungkin saja dapat disebut keajaiban senantiasa ada di tiap-tiap musibah. Pada akhirnya dari salah satu cerita itu jadi buah bibir orang-orang dunia.
5 Kisah Aneh Tapi Nyata Saat Tsunami Aceh 10 Tahun Silam
1. Diselamatkan ular raksasa
Cerita pertama datang dari seseorang wanita bernama Ummikasum. Dia terasa bursyukur dapat bertahan hidup sesudah bencana tsunami melnada kampung halamannya 10 th. silam.
Cerita Ummikasum memanglah seperti tidak masuk akal, tetapi ini suatu cerita riil. Waktu tsunami memporak-porandakan Aceh, nyawanya dapat selamat sesudah ditolong oleh seekor ular.
Ummikasum yang akrap disapa Maksum berprofesi juga sebagai juru memandikan mayat serta bidan kampung. Pekerjaan ini telah dijalaninya sepanjang 35 th..
Maksum yang sekarang ini berumur 60 th. memanglah tidak mengingat persis bagaimanakah dapat diselamatkan ular itu. Tetapi seingatnya waktu hantaman gelombang tsunami ini yang meraih ketinggian gelombang sebatang pohon kepala tua itu datang dianya tak sadarkan diri lagi. Hingga dia tak dapat menceritakan bagaimana caranya dianya digulung oleh gelombang tsunami.
Walau demikian mendadak dianya telah ada di daerah jembatan Krueng Cut yang berjarak seputar 800 mtr. dari tempat tinggalnya. Waktu tersebut dia baru sadar, bahwa bersamanya ada seekor ular besar yang melilit badannya. Kepala ular itu menjulur ke arah muka Maksum. Tetapi waktu itu, Maksum banyak terasa takut.
Malah Maksum mengakui, pernah berbisik dengan nada suara lemas, meminta agar dapat diselamatkan ke daratan. " Saya katakan saat itu, tolong selamatkan saya ke darat, " ucapnya dengan bhs Aceh.
Lalu, ular itu mengantar ke darat segera bergerak serta menenggelamkan dianya dalam sungai serta lagi-lagi mendadak dianya telah ada di jembatan Lamnyong, Darussalam dengan Jaraknya seputar 300 mtr..
2. Kubah tsunami serta pria berjubah putih
Ada lagi cerita dari wara desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. menurut warga seputar bukit itu, saat gelombang tsunami menerjang ada kubah masjid yang terdampat sampai ke kampungnya. Walau sebenarnya dari tempat awal mulanya di Masjid Jami Desa Lam Teungoh berjarak seputar 2, 5 Km dari kampung wara. Oleh warga seputar kubah ini juga diberi nama kubah tsunami. Lantaran sistem perpindahannya menurut warga lantaran gelombang tsunami.
Terdamparnya kubah ini di tengah-tengah persawahan serta ada di lereng gunung tersisa banyak narasi mistis. Bahkan juga warga setempat yakini ada kemampuan mistik sampai kubah ini terdampar sejauh itu.
Sriana (30), seseorang pemandu yang sudah bekerja satu tahun ini pernah temukan tamu yang datang ke tempat ini berkepribadian aneh. Seputar sebagian bln. lantas, dia merasakan seseorang pengunjung paruh baya berdiri terpana waktu lihat kubah itu.
Lalu, lantaran Sriana penasaran dengan tingkah laki-laki paruh baya ini, dia ajukan pertanyaan ada apa kiranya hingga ia termenung serta mengatakan kalimah-kalimah Allah. " Jadi saya bertanya mengapa, lantas laki-laki paruh baya itu katakan ada yang membawa kubah ini oleh 3 orang beserban putih, " kata Sriana.
Tetapi sayang, Sriana tak ingat lagi nama laki-laki itu. Demikian pula tak tahu keberadaannya. Lantaran laki-laki paruh baya itu datang sendiri waktu itu. Sriana penasaran dengan pengucapan laki-laki misterius ini, lantas dianya kembali ajukan pertanyaan siapa sosok kenakan pakaian serba putih itu sejumlah 3 orang.
Lantas laki-laki paruh baya itu mengatakan, seseorang ulama besar serta mempunyai 2 murid yang senantiasa bersamanya, yakni Hamzah Fansuri berbarengan ke-2 muridnya yang membawa kubah ini.
" Ini kan cerita mistis, tak diperlu terlampau yakin, namun cukup kita jadi pengetahuan saja, lantaran mungkin berlangsung beberapa hal unik seperti itu, namun janganlah yakin 100 %, imbuhnya.
Sriana mengakui, tak jauh dari Masjid Jami, Masjid tempat kubah ini awal mulanya ada kuburan seseorang ulama besar di Aceh, Tgk Hamzah Fansuri berbarengan 2 muridnya. Makam itu, tuturnya, sekarang ini telah dikerjakan pemugaran serta bahkan juga beberapa orang pergi berziarah. Makam ini beberapa orang yakin yaitu seseorang ulama yang keramat serta mempunyai pengetahuan keislaman yang tinggi.
" Disana memanglah ada 3 kuburan, 1 kuburan Tgk Hamzah Fansuri, 2 muridnya, makam-makam ini terdapat di Ujung Pancu, " tuturnya.
Cerita Tgk Hamzah Fansuri memanglah banyak berlangsung pro-kontra. Walau telah pergi empat era lantas, nama harumnya dapat terkenang hingga sekarang ini. Hamzah Fansuri terkecuali seseorang penyair populer serta wafat ajaran sufisme sampai menebar ke beberapa daerah. Hingga keberadaannya juga misterius, terdapat beberapa pendapat serta lokasi-lokasi kuburan yang diakui Tgk Hamzah Fansuri.
Kuburan pertama diakui ada di Desa Oboh, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam. Lalu satunya lagi ada di di Desa Ujung Pancu, Kecamatan Minggu Bada, Kabupaten Aceh Besar serta pendapat paling akhir ada di Makkah.
Hingga sekarang ini kehadiran pasti makam Tgk Hamzah Fansuri ini terus misterius serta bikin beberapa orang bingung. Lalu kembali ada pernyataan Kubah Tsunami yang terdampar ini di dalam sawah Tgk Hamzah Fansuri serta ke-2 muridnya dengan memakai pakaian serba putih yang menyelamatkannya.
3. Kubah masjid ajaib
Warga Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar menamakan kubah ajaib itu Kubah Tsunami. Karena sistem terhempasnya sampai belasan Km hingga dikira ajaib. Kubah inilah yang banyak diburu oleh wisatawan, terlebih wisatawan asing untuk menunjukkan dahsyatnya tsunami yang menerjang Aceh.
Untuk menuju ke tempat ini, mesti melalui jalan yang belum beraspal seputar 500 mtr.. Saat sebelum masuk ke arena kubah dengan luas pekarangan seputar 400 mtr. ini, terlebih dulu merasakan suatu kios yang berjualan pernak-pernik serta oleh-oleh punya Darmawan. Sesudah masuk dalam lokasi Kubah Tsunami, ada seseorang wanita yang siap menyongsong siapa saja tamu yang datang.
" Banjir tempo hari, lantaran hujan sekian hari ini, " kata Sriana (30), pemandu di Kubuh Tsunami memulai perbincangan.
Mulai sejak saat sebelum tsunami, daerah ini adalah persawahan warga. Waktu tsunami menerjang Aceh, baru beberapa orang berkunjung ke daerah ini. Pasti mempunyai argumen wisatawan datang yakni mau melihat Kubah Tsunami yang terdampar dari Masjid Jami datang dari desa Lam Teungoh. Jarak terdampar seputar 2, 5 Km dari tempat awal mulanya.
" Ada 7 orang selamat dalam kuba ini serta kubah ini seperti kapal untuk mereka waktu tsunami berlangsung, " terang Sriana.
Kubah ini berupa bulat. Didalam kubah ada cekungan yang terbuat dari semen. Dibawah kubah ada seperti lantai. Menurut Sriana, yang berupa lantai ini diprediksikan atap Masjid yang lepas serta jadi pondasi kubah ini yang berdiri kokoh. " Diprediksikan bobot kubah ini hingga 80 ton, " tuturnya.
4. Waktu tsunami Masjid Rahmatullah terus kokoh berdiri
Narasi yang lain yaitu Masjid Rahmatullah di Lampuuk Nangroe Aceh Darussalam. Masjid ini masih tetap kokoh waktu tsunami menerjang masjid itu. Walau sebenarnya waktu tsunami datang, semua bangunan hancur serta terhempas sampai beberapa ratus mtr. serta masjid Rahmatullah masih tetap kokoh berdiri walau letaknya 500 mtr. dari bibir pantai masih tetap berdiri dengan kokoh.
Masjid itu di bangun pada 12 September 1997 oleh Gubernur Aceh waktu itu Syamsudin Mahmud. Masjid ini jadi hanya satu bangunan yang masih tetap kokoh dari suatu perkampungan di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Saat sebelum Tsunami, perkampungan ini ditempati oleh seputar 6. 000 jiwa. Umumnya datang dari kelas menengah ke atas. Orang-orang di perkampungan ini umumnya karyawan PT. Semen Andalas Indonesia. Ada pula nelayan serta petani.
5. Hilang 10 th. waktu tsunami, ABG 15 th. diketemukan di Malaysia
Mendekati peringatan 10 th. tsunami Aceh, Pemerintah Aceh sukses memulangkan seseorang anak korban tsunami berumur 15 th. dari Malaysia. Sampai kini di Malaysia dia bekerja juga sebagai pembantu rumah tangga serta korban trafficking.
Namanya Fanisa Rizkia (15) tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat (19/12) sekira jam 08. 05 WIB disambut oleh Karo Humas, Pemerintah Aceh, Mahyuzar. Sedang yang menjemput Fanisa Rizkia di Malaysia ditugaskan oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah Kepala Dinas Sosial Aceh, Bukhari berbarengan rombongan.
Fanisa Rizkia dalam konferensi pers di depan mass media mengakui sangatlah suka dapat kembali ke Aceh. Walau dia tak mempunyai lagi keluarga, tetapi bahagia dapat mencapai kaki kembali di bumi Serambi Mekkah. Fanisa adalah salah satu dari beberapa ribu korban tsunami Aceh.
" Suka dapat kembali ke Aceh, saya tidak ingin lagi balik ke Malaysia, " kata Fanisa Rizkia di ruang VVIP Bandara SIM, Blang Bintang.
Sepanjang di Malaysia, kata Fanisa Rizkia, dia pernah disiksa oleh yang memiliki agen Asraf penampung tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Bahkan juga agen Asraf tak memberi upah hasil kerjanya.
" Bila majikan baik, namun agen yg tidak baik, upah tidak dibayar, alhamdulillah saat ini telah dapat pulang, " terangnya.
Disamping itu Kepala Dinas Sosial Aceh, Bukhari yang turut menjemput segera ke Malaysia menyampaikan, ini hasil kerja sama juga dengan Kedutaan Pemerintah Indonesia di Malaysia. Kedutaan temukan TKI asal Aceh yg tidak mempunyai dokumen yang komplit.
" Hasil kontrol dari Kedutaan kita terbongkarlah Fanisa korban tsunami, lantas kita komunikasikan untuk dipulangkan, " tutupnya.
Bukhari menuturkan, Fanisa juga korban trafficking sepanjang 5 bln. di Malaysia. Pada awal mulanya Fanisa tinggal di Medan berbarengan ibu angkatnya bernama Sabariah, tetapi lalu Sabariah wafat serta keluarganya tak terima Fanisa, sampai dia hidup gelandangan di Medan hingga di jual ke Malaysia seputar 5 bln. lantas. Begitulah 5 Kisah Aneh Tapi Nyata Saat Tsunami Aceh 10 Tahun Silam.
.
0 Response to "5 Kisah Aneh Tapi Nyata Saat Tsunami Aceh 10 Tahun Silam"
Posting Komentar