Banyak yang masih bingung, bertanya dan browsing di internet bagaimana cara budidaya kroto tanpa ratu? Apakah bisa atau tidak? Disini saya jawab berdasarkan pengalaman dan konsultasi kepada para ahli ternak, ternyata budidaya kroto tanpa ratu dapat dibilang "SIA-SIA". Mengapa? Karena yang namanya budidaya semut kroto adalah "suatu proses kegiatan usaha pemeliharaan dan pengembangan semut kroto dengan metode tertentu untuk menghasilkan kroto dan bibit semut kroto yang berkualitas secara terus menerus dan berkelanjutan serta untuk mempertahankan populasi semut pada saat sekarang dan pada masa yang akan datang".
 |
| Budidaya Semut Kroto |
Berikut kami jabarkan terkait pentingnya ratu semut dalam budidaya kroto :
Kemampuan Alami Ratu Semut Untuk Memberikan Keturunan
Dalam hal ini ratu semut adalah sebagai petelur paling produktif, yang mampu bertelur ratusan bahkan sampai ribuan telur per harinya. Ratu semut sebelum menjadi ratu, asal muasal sebelumnya adalah caltu (calon ratu) yang sebelumnya kawin dengan semut pejantan (drones) pada musim tertentu, biasanya pada akhir musim kemarau dan awal musim penghujan. Dari hasil perkawinan tersebut ratu semut menyimpan sperma semut pejantan dalam kantung sperma pada perut bagian bawah ratu semut yang disebut spermatecha. Sperma ini dipergunakan oleh ratu semut untuk membuahi telur seumur hidupnya.
 |
| Perkawinan Ratu Dengan Semut Pejantan |
Sudah kita ketahui bahwa dalam satu sarang semut ada yang disebut semut pekerja, semut perawat, dan juga ratu semut, dan faktanya mereka semua adalah betina. Hanya saja dari ketiga jenis betina semut tersebut hanya ratu semutlah yang dapat melakukan perkawinan dengan semut pejantan (drones). Bahkan semut perawat (semut yang berukuran kecil diantara para koloni) sama sekali tidak dapat bertelur karena ukuran kantung telurnya yang terlalu kecil, semut perawat hanya kebagian merawat telur saja.
 |
| Semut Pekerja, Semut Pejantan (Drones), Calon Ratu (Caltu) dan Master Ratu |
Fakta dari semut pekerja ternyata alat kelaminnya secara fisik adalah tidak aktif, mereka tidak dapat mendapatkan sperma langsung dari pejantan, karena yang kawin dengan semut pejantan hanya ratu semut. Semut pekerja setelah ditetaskan dan dapat berjalan akan menghadap ratu semut untuk meminta jatah/bagian sperma dari ratu semut yang akan digunakan untuk seumur hidupnya juga. Sehingga ini berarti bahwa semut pekerja yang selama hidupnya tidak pernah bertemu ratu akan menjadi betina infertil alias “MANDUL”, hal ini dikarenakan tidak mendapatkan sprema. semut pekerja tersebut akan tetap bertelur dan telurnya tetap akan menetas menjadi semut semut yang baru, tetapi sayangnya semut semut baru tersebut tidak akan dapat menetaskan telor lagi alias Mandul.
Dari sini sudah jelas peran dari ratu semut terhadap semut-semut yang lain, dan saya dapat tegaskan bahwa perkembangan populasi semut tanpa ratu akan terus berkurang dan hanya akan bertahan paling tidak dua generasi atau antara 3 sampai dengan 7 bulan tergantung dari usia semut pekerja tersebut. Tanda-tanda penurunan dan kepunahan populasi semut akan terlihat dari banyaknya semut dewasa tanpa adanya larva yang muncul, dan semut pun warnanya akan terlihat lebih gelap warnanya cenderung kearah coklat (merah tua), dan berukuran agak besar. kemudian juga tanda-tandanya terlihat dari tidak adanya sarang baru dikarenakan tidak adanya larva sebagai bahan baku pembuatan sarangnya.
Produktivitas Ratu Semut
Dapat dibilang ratu semut adalah kunci pokok dari perkembangan populasi semut. Tugas pokok ratu semut adalah bertelur, bertelur dan bertelur. Sehingga ratu semut sering disebut “Mesin Petelur”. Telur yang dihasilkan Ratu semut lebih beragam dibandingkan telur yang dihasilkan oleh semut pekerja. Aktivitas ratu semut tidak banyak bergerak, lebih banyak diam dan bertelur setiap saat, ratu semut tidak berburu makanan karena ratu semut makannyadisuapi oleh semut pekerja, dan bahkan untuk ratu semut yang berukuran besar proses mobilitasnya bergantung pada semut pekerja. Semut-semut pekerja pulalah yang mengatur tata letak telur yang dihasilkan ratu semut, semut pekerja juga mengangkut dan menyebarkan ke seluruh sarang untuk kemuadian dibesarkan oleh semut perawat dan pekerja.
Jadi kesimpulannya saya tegaskan kembali bahwa cara budidaya kroto tanpa ratu merupakan kegiatan yang dapat dibilang menghabiskan waktu, tenaga dan biaya tanpa hasil yang berarti. Demikian mudah-mudahan artikel bermanfaat. Bagi anda yang membutuhkan bibit kroto silahkan dapat berkunjung langsung ke tempat kami di Jl. Pasir randu Rt. 01 Rw 12 Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur 43282. Untuk konsultasi dan informasi kontak kami silahkan KLIK DISINI
.
